🦒 Kemerdekaan Timor Leste Sebagai Negara Yang Berdaulat Telah Membawa Dampak
resmimenjadi negara berdaulat dengan nama Republik Timor Leste pada 20 Mei 2002. Kemerdekaan Timor Leste pada akhirnya menimbulkan permasalahan baru bagi Indonesia. Masalah utama yang muncul dari kemerdekaan Timor Leste adalah penetapan delimitasi wilayah perbatasan antara kedua negara. memiliki Garis Batas Negara yang telah ditetapkan
. Hari ini, Timor Leste memperingati 20 tahun referendum yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB dan menjadi awal mula perjalanannya sebagai negara merdeka dari Indonesia, kantor berita AFP melaporkan, Kamis 29/8/2019. Spanduk dan bendera pun menghiasi Ibu Kota Timor Leste, Dili, di tengah persiapan warga untuk pesta peringatan yang akan dilaksanakan hari ini. Dua puluh tahun merdeka, negara kecil ini mulai bertransisi, meski goyah, menuju demokrasi yang lebih stabil. Pada 30 Agustus 1999, sekitar 80 persen rakyat Timor Timur memilih untuk berpisah dari Indonesia. Pada 1975, militer Indonesia menginvasi koloni bekas Portugal tersebut dan mendudukinya selama 24 tahun. Namun, kegembiraan akan kemerdekaan itu berubah menjadi teror ketika tentara Indonesia dan kelompok milisi melaksanakan pembumihangusan, yang menghancurkan infrastruktur dan memaksa ratusan ribu orang mengungsi ke sejumlah daerah Indonesia lainnya. Sekitar orang tewas dalam peristiwa itu. Para pemuda Timor Leste yang tinggal di Portugal merayakan pengumuman hasil referendum kemerdekaan Timor Leste, 4 September 1999. Foto Reuters Jumat 30/8, serangkaian acara resmi dan peringatan 20 tahun referendum telah dijadwalkan dengan pejabat tinggi asing, termasuk Perdana Menteri Australia Scott Morrison. Morrison diharapkan mengesahkan perjanjian perbatasan maritim untuk membuka miliaran pendapatan minyak dan gas lepas pantai. Pendapatan tersebut dipandang sebagai kunci bagi masa depan negara berkembang setengah pulau itu. Perjanjian tersebut telah diratifikasi parlemen Australia bulan lalu. Media Australia melaporkan bahwa Canberra berencana untuk membeli sebuah pangkalan militer yang diperbaiki di Timor Leste dan memasang infrastruktur internet bawah laut yang menghubungkan kedua negara tetangga tersebut. Sementara lanskap politik Timor Leste yang dahulu kacau balau telah pulih, negara itu kini sedang menghadapi krisis uang tunai dengan penurunan tajam pendapatan dari penjualan minyak dan tak banyak sektor ekonomi produktif yang bisa mendorong pertumbuhan. Berdasarkan data Bank Dunia, sekitar 40 persen masyarakat Timor Leste hidup dalam kemiskinan. Para analis menilai kecil kemungkinan bagi Timor Leste untuk bisa secara mandiri mengembangkan lapangan-lapangan minyak dan gas lepas pantainya yang besar. Timor Leste kemungkinan akan meminta bantuan China di tengah kekhawatiran negara lain terhadap meningkatnya kekuatan ekonomi dan militer Beijing. Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak kanan dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison kanan menghadiri konferensi pers bersama di Dili, 30 Agustus 2019. Foto AFP “Jika pemerintah ingin melaksanakannya sendiri, sepertinya mereka akan kewalahan dan kemahalan untuk mengurus sektor tersebut, dan dapat menguras cadangan keuangan negara yang terbatas,” ungkap Damien Kingsbury, seorang profesor politik international Universitas Deakin, Australia. “Bisa jadi mereka akan membutuhkan pinjaman, mungkin dari China, yang membuat Timor Leste akan berhutang budi terhadap negara adidaya Asia itu yang niatnya sendiri belum tentu baik,” tambahnya. Di lain sisi, Timor Leste dan Indonesia telah mengesampingkan masa lalu yang kelam. Pada 2008, sebuah komisi rekonsiliasi dan kebenaran yang dibentuk oleh gabungan Indonesia-Timor Leste menemukan pelanggaran HAM berat selama pendudukan dan referendum pada 1999. Namun, pemimpin kedua negara mengesampingkan penindakan terhadap pimpinan militer dan milisi yang bertanggung jawab terhadap peristiwa tersebut. Mantan presiden Timor Leste Xanana Gusmao dan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, bertukar dokument setelah pertemuan, Jakarta, 22 Juli 2019. Foto Reuters Usaha PBB sendiri untuk menindak para komandan militer – termasuk di antaranya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto – atas kejahatan kemanusiaan, juga tak banyak membuahkan hasil. Sejumlah dokumen rahasia yang dipublikasikan minggu ini menunjukkan bahwa pemerintah Amerika Serikat telah mengetahui selama berbulan-bulan bahwa militer Indonesia mempersenjatai dan menyokong paramiliter di Timor Timur sebelum referendum 1999, kantor berita AFP melaporkan. Peringatan pada Jumat itu akan mengenang kenangan manis-getir bagi Cancio Dos Santos, yang kakak laki-lakinya terbunuh pascareferendum. Jenazahnya tak pernah ditemukan hingga kini. “Saya dipukuli, dan kakak saya dibunuh,” ujar pria 52 tahun tersebut kepada AFP. “Namun, kini kami adalah negara berdaulat dan saya gembira karena dapat hidup merdeka.” Masih sedikit kemajuan yang dicapai dalam mengatasi kemiskinan di berbagai kawasan pedesaan, tempat bermukim hampir 70 persen warga Timor Timur. PBB memperkirakan hampir separuh populasinya tinggal di bawah garis kemiskinan ekstrem dengan penghasilan 1,90 dolar per hari dan separuh dari balita mengalami kelambatan pertumbuhan fisik dan mental sedang hingga parah akibat malnutrisi. [ga/ft,lt/uh] Sumber AFP, AP
Sejarah Kemerdekaan Negara Timor Leste - Pada kali ini, admin akan membagikan postingan artikel yang ada kaitannya dengan Sejarah Kemerdekaan Negara Timor Leste. Untuk lebih jelasnya, langsung saja anda menyimak penjelasannya di bawah ini. Sejarah Kemerdekaan Negara Timor Leste Timor Leste merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang beribukota Dili. Timor Leste merupakan bagian Indonesia diakui sebagai Provinsi- “Timor Timur” sebelum akhirnya Timor Leste berhasil memerdekakan diri pada tahun 1999. Jauh sebelum kedatangan bangsa Eropa, Timor Leste atau lebih dikenal di Indonesia sebagai Timor Timur telah ramai didatangi bangsa India dan Cina untuk berdagang dan membeli bahan-bahan berharga dari Timor Leste saat itu seperti Rempah-rempah, madu dan bahan lilin. Baru pada tahun 1769 Portugis membangun Koloni di Timor Leste, tepatnya di Dili, sejak saat itu secara perlahan Portugis mulai menyebarkan pengaruhnya dibeberapa kawasan di pulau Timor tersebut. Pada tahun 1914 dibuat kesepakatan antara pemerintah Portugis dan Belanda untuk menentukan perbatasan kawasan masing-masing terhadap pulau Timor, dimana Belanda berhak menguasai wilayah Barat pulau Timor, sedangkan Portugis terkosentrasi di wilayah Timur pulau Timor. Timor Leste menjadi penghasil Kopi bagi Portugis dan memberikan Portugis sangat banyak keuntungan finansial. Hingga akhirnya pada tahun 1974 ketika terjadi kekacauan politik di Portugal, pengaruh kolonial Portugis di Timor Leste juga melemah, hingga akhirnya partai Komunis Timor Leste mengusir Portugis. Fretilin yang merupakan pihak paling berpengaruh dan beraliran komunis di Timor Leste sepeninggalan Portugis berusaha untuk memperluas kekuasaan mereka, namun ini ditentang oleh sebagian masyarakat Timor Leste yang lain. Hingga pada akhirnya pada tahun 1975, Indonesia dibawah jaminan negara barat mulai menginvasi Timor Leste dan hasilnya pada tanggal 17 Juli 1976 Timor Leste diresmikan menjadi provinsi ke 7 Indonesia yang lebih dikenal dengan nama Timor Timur. Namun sejak ditaklukkan Indonesia dan resmi menjadi bagian dari Indonesia, tidak membuat masyarakat Timor Leste yang dulu pernah berjuang menentang penjajahan Portugis meresa senang. Mereka tetap menyusun pergerakan bawah tanah untuk memisahkan diri dari Indonesia, perjuangan mereka membuahkan hasil ketika akhirnya pada tanggal 20 Mei 2002 Timor Leste resmi menjadi negara merdeka dan diakui PBB. Sejarah Timor Leste yang berkaitan erat dengan bangsa Indonesia ini memang sangat menarik. Bagi umumnya masyarakat Indonesia dengan lepasnya Timor Leste menjadi negara merdeka mengesankan bahwa Timor Leste lepas sebagai saudara bukan sebagai jajahan, tetapi kita tidak benar-benar merasakan apa yang dirasakan masyarakat Timor Leste, karena sebagian masyarakat Timor Leste yang lain selalu menganggap bahwa Indonesia adalah penjajah negara mereka seperti Portugis dan Jepang yang pernah menguasai mereka suatu ketika dulu. Lagu Kebangsaan Timor Leste Patria Pátria, Pátria, Timor-Leste, nossa Nação. Glória ao povo e aos heróis da nossa libertação. Pátria, Pátria, Timor-Leste, nossa Nação. Glória ao povo e aos heróis da nossa libertação. Vencemos o colonialismo, gritamos abaixo o imperialismo. Terra livre, povo livre, não, não, não à exploração. Avante unidos firmes e decididos. Na luta contra o imperialismo o inimigo dos povos, até à vitória final. Pelo caminho da revolução. Terjemahan Lagu Kebangsaan Timor Leste Tanah air, tanah air, Timor Leste negara kita, Kejayaan bagi rakyat dan pejuang-pejuang kemerdekaan Tanah air, tanah air, Timor Leste negara kita, Kejayaan bagi rakyat dan pejuang-pejuang kebebasan Kita taklukkan kolonialisme, Kita berseru "Hancurkan Imperialisme!" Negeri merdeka, rakyat merdeka, katakan tidak, tidak, tidak kepada penindasan. Majulah semua, bersatu teguh, penuh ketekatan Dalam perjuangan menentang imperialisme, musuh rakyat, Menuju kemenangan terakhir, maju ke revolusi. video lagu kebangsaan Timor Leste Itulah postingan dan penjelasan yang admin bagikan tentang Sejarah Kemerdekaan Negara Timor Leste. Semoga bermanfaat dan dapat menambah ilmu dan pengetahuan sejarah anda lebih luas lagi. Ayo semnagat belajarnya ya.
- Timor Leste baru saja merayakan referendum kemerdekaan ke-21 pada 30 Agustus lalu, sebelumnya, negara ini merupakan bagian dari Republik Indonesia dan pernah menjadi Provinsi ke-27 di Tanah Air. Lantas mengapa Timor Leste yang dulunya bernama Timor Timur ini memisahkan diri dari Indonesia sejak 21 tahun yang lalu? Dikutip dari Britannica, Timor Leste terletak di pulau di bagian timur Kepulauan Sunda Kecil, di ujung selatan Kepulauan Melayu. Wilayahnya menempati bagian timur pulau Timor, pulau-pulau kecil yang berada di dekatnya ada Atauro Kambing dan Jaco, dan kantong Ambeno, termasuk kota Pante Makasar, di pantai barat laut Timor. Sementara Dili yang menjadi ibu kota adalah kota terbesar yang ada di Timor Leste. Sejarah Timor Leste Portugis pertama kali menetap di Timor Leste pada tahun 1520, dan Spanyol tiba pada tahun 1522. Sedangkan Belanda menguasai bagian barat pulau itu pada tahun 1613, serta Inggris memerintah pulau itu pada tahun 1812–15. Belanda dan Portugis berjuang untuk supremasi atas Timor, dan kedaulatan Portugis atas bagian timur pulau itu yang diselesaikan dengan perjanjian pada tahun 1860 dan 1893, meskipun yang terakhir baru efektif pada tahun 1914. Pasukan Jepang menduduki Timor Leste selama Perang Dunia II. Provinsi Timor Timur, termasuk daerah kantong Ambeno, setelah itu tetap dikuasai Portugis sampai tahun 1975, ketika salah satu partai politik besar di sana, Fretilin Frente Revolucionária do Timor Leste Independente [Front Revolusioner untuk Timor Timur Merdeka], menguasai banyak wilayah tersebut dan pada bulan November mendeklarasikan kemerdekaannya sebagai Republik Demokratik Timor Leste. Pada awal bulan Desember, pasukan Indonesia menyerbu dan menduduki daerah tersebut, dan pada tahun 1976 Indonesia mendeklarasikannya sebagai bagian integral dari negara itu sebagai provinsi Timor Timur. Selama dua dekade berikutnya, menurut laporan BBC, lebih dari orang atau seperempat populasi penduduk tewas akibat pertempuran, kelaparan, dan penyakit yang mengikuti invasi dan selama pendudukan Indonesia. Alasan Timor Leste Merdeka dari Indonesia Menanggapi tekanan internasional yang meningkat, pemerintah Indonesia mengesahkan referendum di sana pada tanggal 30 Agustus 1999 untuk menentukan masa depan Timor Lorosa'e. Hampir empat perlima pemilih mendukung kemerdekaan, dan parlemen Indonesia membatalkan pencaplokan wilayah tersebut oleh Indonesia. Timor Lorosa'e pun dikembalikan ke status kemerdekaan sebelum menjadi bagian di Indonesia, tetapi Timor Leste ditetapkan sebagai wilayah yang tidak berpemerintahan dengan berada di bawah pengawasan PBB. Namun, peralihan kekuasaan itu dibarengi dengan kekerasan yang dilakukan oleh militan anti kemerdekaan. Ratusan orang tewas, dan ribuan melarikan diri ke bagian barat pulau; pengungsi kemudian mulai kembali ke rumah. Pada April 2002 Xanana Gusmão, pemimpin Dewan Nasional Perlawanan Timor Conselho Nacional de Resistência Timorense; CNRT, salah satu bekas kelompok oposisi, terpilih sebagai presiden pertama Timor Leste. Tidak lama kemudian, Timor Leste tersebut mencapai status penuh sebagai negara berdaulat. Perdana Menteri José Ramos-Horta, penerima Hadiah Nobel Perdamaian 1996 terpilih sebagai presiden pada Mei 2007 dan menggantikan Gusmão. - Sosial Budaya Penulis Dewi Adhitya S. KoesnoEditor Agung DH
kemerdekaan timor leste sebagai negara yang berdaulat telah membawa dampak